Mari bersama-sama berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, berpendidikan dan bernuansa islami

Rabu, 21 Juli 2010

Stress Picu "Gemeretek" Gigi

Dokter gigi menyebutnya bruxism, sementara sebagian orang menyebutnya sebagai ''menggemeretakan gigi'', walau lebih tepatnya disebut menggeletuk yang sering terjadi sewaktu tidur di malam hari.

Beberapa orang mungkin juga disertai pusing atau sakit di rahang mereka.

Dokter gigi menemukan fakta kalau menggeletukan gigi bisa menyebabkan lapisan email gigi pecah dan dalam kasus yang lebih serius bisa menyebabkan puncak geraham bisa terlepas, atau bahkan bisa mengakibatkan gigi patah.

Sering kali, pasangan tidur kita adalah orang yang pertama yang mendengarkan gigi bergeletuk ini, dan itu bukanlah hal yang nyaman terdengar.

"Itu adalah bunyi yang sangat mengganggu," kata dokter gigi Andre Hedger, yang membuka praktek di dekat bandara Gatwick dan menemukan adanya peningkatan kasus ini sebesar 20% di tahun 2008 dan 2009. ''Bunyinya seperti menggesekkan beton ke papan tulis''.

"Sering alasannya adalah karena stres, akibat resesi'', kata Dr Hedger. ''Banyak pasien yang stres, yang mengeluh karena terjadi perubahan di kantor mereka atau terpaksa bekerja lembur''.

Penjelasan rinci mengapa kita menggemeretakan gigi belum diketahui secara pasti, tapi kasus ini diyakini berkaitan dengan tingkat stres dan kegelisahan, setidaknya dua hal itu disebut sebagai faktor yang membuat semakin buruk.

Yayasan kesehatan gigi Inggris, British Dental Health Foundation dalam sebuah laporan anekdot menyampaikan adanya peningkatan kasus. Dan sebuah jajak pendapat sejumlah dokter gigi juga menyebutkan hal yang sama.

Seorang dokter gigi mengatakan "Saya jelas melihat ada peningkatan kasus geletuk gigi sejak awal resesi, saya bisa menyebutnya mungkin sekitar lima kali lipat dari biasanya''.

Lainnya mengatakan "dalam enam hingga sembilan bulan terakhir ada peningkatan kasus sebesar 30%''.

"Kami pernah menemukan kasus gigi patah walau tidak mengalami gigi keropos. Dahulu kasus ini sangat jarang, tapi dalam dua bulan terakhir saya menemukan tiga pasien datang dengan kasus gigi patah padahal dalam kondisi gigi yang sangat sehat'', demikian salah satu pernyataan lainnya.

Sementara itu, Juliet Conner seorang pasien mengatakan pengalamannya, '' saya menggigit roti lapis yang lembut dan mendengar suara retak, terasa sakit dan saya sempat bertanya, ada apa gerangan.''

Conner menderita patah gigi pada Oktober, dan kemudian gigi lainnya patah di bulan Desember. Tapi dia bukan orang yang memiliki pola penderita stres atau bukan orang yang masuk dalam kategori kalangan bisnis yang terkait dengan resesi.

"Saya kehilangan suami saya enam setengah tahun lalu, apakah itu kekhawatiran bawah sadar yang tidak saya ketahui ?'', katanya.

Yann Maidment, yang membuka praktek klinik gigi di pusat kota Edinburgh, tidak yakin kalau resesi sebagai alasan peningkatan kasus bruxism di kliniknya.

"Saya tahu kalau stres terlibat sebagai faktor pendukung geletuk gigi tapi bisa jadi ada faktor lain'', katanya.

Maidment menambahkan "Faktor lain yang mungkin bisa mempengaruhi adalah misalnya anatomi rahang, bentuk tulang rahang, susunan gigi yang saling menopang satu diantara lainnya''.

Pencegah

Di Inggris, untuk mereka yang mengalami kasus bruxism dianjurkan untuk mendapatkan perawatan dengan membeli pelindung gigi yang menyerupai permen karet yang biasa digunakan untuk olahraga seharga paling murah £100 dan harus dipakai setiap malam.

Tapi penggunaan pelindung gigi ini dinilai Dr Hedger tidak efektif.

"Pelindung itu justru meningkatkan akitivitas geletuk gigi, dimana hal itu malah meningkatkan aktivitas gigitan yang seringkali melemahkan otot pertemuan rahang.''

Tapi dia adalah salah satu dokter gigi yang mempromosikan sebuah alternatif lain dengan alat kejut elektrik untuk menghentikan gigi bergeletuk.

"Di desain untuk menaruh tekanan di bagian depan gigi. Ketika geletuk dimulai pada malam hari, tekanan akan terjadi di dua gigi depan, dan akan mengirim sinyal kuat ke otak mengirim pesan ''apa yang kau lakukan?.''

Tujuannya adalah menghentikan geletuk ketimbang melindungi gigi yang lebih berguna untuk menghindari kerusakan.

Perawatan lainnya diantaranya adalah pijatan otot untuk menghentikan gejala, konseling untuk mengurangi stres dan bahkan hipnotis.

Tapi yang paling penting kata dokter gigi adalah mendapatkan perawatan sejak awal. Kalau tidak masalah gigi yang lebih besar bisa terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar